BANK INDONESIA PROVINSI BANTEN SOSIALISASIKAN SEJARAH UANG RI

ImageHarmonyfm, serang.- Bank indonesia (BI) provinsi banten mensosialisasikan sejarah uang republik indonesia (RI) di acara Banten expo yang di gelar di alun-alun barat kota serang senin, 23/09/13.

Acara tersebut di lakukan untuk mengenalkan sejarah uang kepada masyarakat banten, dar jaman kerajaan sampai jaman pemerintahan sekarang,selain mensosialisasikan tentang sejarah uang, BI juga mengadakan pameran koleksi-koleksi uang dari zaman kerajaan hingga  zaman pemerintahan sekarang.

“pameran koleksi uang ini ada tiga jaman yaitu jaman kerajaan, salah satu contohnya adalah uang gobok banten, pada saat itu semua kerajaan mempunyai masing-masing uang, yang kedua adalah jaman kolonial, dan yang ketiga jaman pemerintahan, dimana saat itu telah di keluarkan satu kebijakan. yaitu pada tahun 1952, uang di cetak berdasarkan dua lembaga, satu Bank Indonesia, dan satunya pemerintahan,” ujar Sunjana, dari departemen pengelolaan aset musium Bank Indonesia saat di temui seusai acara sosialisasi.

” zaman dulu pemerintahan mencetak uang dengan kebijakan  uang 5 rupiah ke bawah di serahkan ke menteri keuangan atau pemerintah,, sedang 5 rupiah ke atas di serahkan ke Bank Indonesia, itu di buktikan di uang 5 rupiah ke atas ada tanda tangan gubernur, sedang di 5 rupiah ke bawah tanda tangan menteri keuangan, hal itu di lakukan karena saat itu BI belum mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mencetak uang, maka ada dua uang yang beredar, baru pada tahun 1953  Bank Indonesia  mengeluarkan uang berdasarkan  seri yaitu seri kebudayaan, seri wayang, seri perkebunan, dan seri pekerjaan tangan,”  tambahnya

dengan adanya sosialisasi sejarah uang ini di harapkan masyarakat banten lebih mengerti dan mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang sejarah Bank Indonesia dari masa kemasa serta peran & fungsi Bank Indonesia dalam tonggak-tonggak sejarah bangsa Indonesia. Diawali kedatangan bangsa barat di Nusantara, hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakannya.

dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga menampilkan sosialisasi keaslian uang Rupiah agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana membedakan uang rupiah asli dengan uang rupiah palsu serta sistem informasi debitur yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengetahui status kreditnya di perbankan,(gnt)

Tinggalkan komentar